Engkau tahu, duhai tetes air hujan, kering sudah air mata,
tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi
biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.
Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau boleh, ingin kutitipkan
banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, tapi itu tak bisa
kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.
Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru
‘tokekk’, aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak,
lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya ‘iya’, dan
berharap kau berhenti jika memang sudah ‘iya’, tapi itu tak bisa
kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.
Engkau tahu, duhai retakan dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa
dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu
dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana
merekatkannya kembali, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.
Wahai orang-orang yang merindu, maka malam ini, akan kusampaikan
sebuah kabar gembira dari sebuah nasehat bijak. Kalian tahu, buku-buku
cinta yang indah, film-film roman yang mengharukan, puisi-puisi perasaan
yang mengharu biru, itu semua ditulis oleh penulisnya. Maka, biarlah,
biarlah kisah perasaan kalian yang spesial, ditulis langsung oleh Tuhan.
Percayakan pada yang terbaik.
—Tere Liye
kau bolak-balik sedikit saja hati kau. sedikit saja. dari rasa terpaksa
menjadi sukarela. dari rasa terhina menjadi dibutuhkan. dari rasa-rasa
disuruh-suruh menjadi penerimaan. seketika, wajah kau tak kusut lagi.
dijamin berhasil
“Orang-orang
yang merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali
berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu
memberikan kabar baik, boleh jadi doa-doanya menguntai tangga yang indah
hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi
diganti yang lebih baik.”
"Maka saat kebenaran itu datang, ia bagai embun yang terkena cahaya
matahari. Bagai debu yang disiram air. Musnah sudah semua
harapan-harapan palsu itu. Menyisakan kesedihan. Salah siapa? Mau
menyalahkan orang lain?"